Pada hari Senin, 22 April 2024, Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar acara peluncuran Program Digitalisasi Konservasi Mangrove yang bertempat di Multipurpose Auditorium FMIPA USK. Acara ini juga menjadi ajang penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara FKP USK dengan Indosat Ooredoo Hutchison dan GSMA, sebagai bagian dari upaya bersama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pelestarian lingkungan. Dalam acara ini juga dilakukan diskusi panel dan pameran mini yang membahas teknologi digital dan lingkungan. Acara ini turut dihadiri mahasiswa, para WD, Koordinator Program Studi dan dosen di lingkungan FKP.

Wakil Rektor Bidang Akademik USK dalam sambutannya mengingatkan kembali bahwa kerusakan hutan bakau di Aceh mulai terjadi sejak berkembangnya industri arang dan tambak. Hilangnya hutan bakau tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga mengganggu siklus kehidupan udang akibat kualitas air yang memburuk. Ia menyampaikan apresiasi atas solusi yang dihadirkan oleh Indosat melalui teknologi digital untuk menjaga kelestarian hutan bakau, yang diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas tambak masyarakat tanpa merusak lingkungan.

Direktur dan Chief Indosat Ooredoo Hutchison menyatakan bahwa kolaborasi dengan civitas akademika sangat penting dalam pengembangan digitalisasi, terutama dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim. Aceh menjadi kota kedua yang mengimplementasikan program ini setelah Kalimantan Utara, dengan harapan solusi IoT dan digitalisasi ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan pelestarian alam. Melalui kegiatan ini, diharapkan kerjasama yang terjalin antara USK, Indosat, dan GSMA dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di Aceh serta daerah lainnya.

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *