Pusat Riset Ilmu Sosial dan Budaya USK (PRISB USK) bersama Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (FKP USK) serta Ramsar Center Jepang (RCJ) menggelar kegiatan pengembangan ‘Crab Bank’ di Marine and Fisheries Research Station FKP USK, Ulee Lheue, Banda Aceh. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis dan Jumat, 8-9 Agustus 2024 ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk akademisi, pemerintah, dan masyarakat setempat. Turut hadir Dr. Muhammadar, ST, MT (Wakil Dekan Bidang Akademik FKP USK) dan Prof. Dr. Nur Fadli, S. Pi., M. Sc (Wakil Dekan Bidang Sumberdaya dan Keuangan FKP USK).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui praktik pengelolaan kepiting yang berkelanjutan. ‘Crab Bank’ adalah sebuah inisiatif konservasi yang fokus pada peningkatan populasi kepiting melalui penangkaran dan pelepasan kembali ke habitat alaminya. Melibatkan komunitas lokal, program ini mengajak masyarakat untuk mengumpulkan kepiting betina yang sedang bertelur, menjaga dan merawatnya hingga telur menetas, dan kemudian melepaskan anak kepiting ke alam. Dengan demikian, program ini tidak hanya melindungi ekosistem pesisir tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat.
Ketua PRISB, Dr. Alfi Rahman, dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar program ini dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pengelolaan sumber daya kepiting yang berkelanjutan. “Dengan terjaganya kelestarian ekosistem pesisir di Banda Aceh, kita dapat menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Dr. Alfi.
Assoc. Prof. Shimpei Iwasaki dari Ramsar Center Jepang (RCJ) turut menyampaikan kegembiraannya atas pengembangan proyek ‘Crab Bank’ di Banda Aceh. Ia menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proyek ‘Bay of Bengal’ dan berharap dapat terus berlanjut di masa depan.
Dr. Sulastri, Wakil Ketua LPPM USK Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mengelola sumber daya pesisir. Sementara itu, Prof. Dr. Nur Fadli, S.Pi., M.Sc., Wakil Dekan Bidang Sumberdaya dan Keuangan FKP USK, berharap Marine and Fisheries Research Station FKP USK dapat menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat dalam budidaya perikanan, termasuk kepiting.
Parmakope, SE., MM, selaku Kabid Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Sumberdaya Alam BAPPEDA Banda Aceh, dalam sambutannya berharap inovasi kampus seperti ini dapat diterapkan secara langsung oleh masyarakat, khususnya para pembudidaya kepiting, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan demikian, pengembangan ‘Crab Bank’ di Banda Aceh diharapkan menjadi model pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, yang tidak hanya menjaga ekosistem tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
No responses yet