Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Muchlisin ZA, S.Pi, M.Sc, bersama tim peneliti USK, turut serta dalam acara bergengsi “The 7th Asian Society of Ichthyologists International Conference (ASIIC)” yang berlangsung pada tanggal 28-29 Mei 2024 di Universiti Sains Malaysia, Bukit Jambul, Penang, Malaysia. Konferensi ini dihadiri oleh 176 peserta dari 16 negara dan mengangkat tema “Exploring Species Diversity and Resilience of Asian Fishes in a Changing Environment”.
Dalam konferensi tersebut, Prof. Muchlisin yang juga menjabat sebagai Presiden Persatuan Ahli Perikanan se-Asia, memberikan paparan mengenai pentingnya menjaga keragaman spesies ikan di Asia di tengah perubahan lingkungan yang pesat. Beliau menjelaskan bahwa perubahan lingkungan yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti pemanasan global, penangkapan ikan yang berlebihan, dan bencana alam berdampak besar pada spesies ikan.
Sebagai solusi, Prof. Muchlisin mengusulkan penggunaan kriopreservasi spermatozoa, sebuah metode yang memungkinkan penyimpanan materi genetik spesies ikan yang hampir punah dalam suhu sangat dingin untuk bertahan selama bertahun-tahun. Metode ini diharapkan dapat mengkonservasi spesies ikan yang terancam punah dan mendukung keberlanjutan biodiversitas akuatik.
Selain itu, Prof. Dr. Nur Fadli, S.Pi., M.Sc, yang merupakan ahli biologi laut FKP USK dan salah satu pembicara undangan di ASIIC 2024, mempresentasikan solusi tambahan dalam bidang konservasi genetik. Beliau menekankan bagaimana teknik-teknik konservasi genetik dapat digunakan untuk memonitor dan menyelamatkan spesies ikan yang hampir punah serta yang memiliki nilai ekonomi penting. Prof. Nur Fadli terus berupaya meningkatkan kualitas penelitian dalam bidang genetika dan biodiversitas akuatik. Konferensi ini merupakan platform penting bagi para ilmuwan dan peneliti untuk berbagi pengetahuan dan solusi inovatif dalam upaya pelestarian spesies ikan di Asia, di tengah tantangan lingkungan yang terus berkembang.
No responses yet