Banda Aceh, 12 November 2024 – Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Syiah Kuala (USK) sukses menyelenggarakan kuliah tamu bertema UN Decade of Ocean Science di Auditorium Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC). Acara ini merupakan wujud kolaborasi antara Prodi Ilmu Kelautan, Pusat Riset Kelautan dan Perikanan (PRKP), TDMRC, serta Prodi Magister Ilmu Kebencanaan.
Kuliah tamu ini menghadirkan Vidar Helgesen, seorang tokoh internasional berpengaruh yang menjabat sebagai Executive of the Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC/UNESCO) dan Assistant Director-General of UNESCO. Vidar Helgesen berbagi wawasan mendalam mengenai inisiatif kelautan yang diinisiasi PBB yang bertujuan untuk memperkuat riset dan kolaborasi global dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Marwan, yang menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Vidar Helgesen. Dalam sambutannya, Prof. Marwan menyatakan, “Merupakan suatu kehormatan besar bagi kami untuk menjamu His Excellency Vidar Helgesen hari ini. Kepemimpinan dan komitmennya untuk memajukan upaya global dalam ilmu kelautan, keberlanjutan, dan pengurangan risiko bencana benar-benar patut dipuji. Dekade Ilmu Kelautan PBB, yang diluncurkan di bawah naungan UNESCO, menyerukan kolaborasi internasional untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi lautan dan ekosistem laut kita. Prakarsa ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ilmiah kita tentang lautan, mempromosikan praktik berkelanjutan, dan memperkuat ketahanan global terhadap bahaya yang berhubungan dengan lautan—masalah yang sangat penting bagi kita semua.”
Dalam paparannya, Vidar Helgesen menjelaskan berbagai program yang diinisiasi oleh PBB selama satu dekade terakhir. Selain itu, ia memaparkan ilmu yang mendesak untuk dikembangkan untuk menjawab tantangan masa kini dan masa depan, di antaranya:
- Polusi laut di seluruh kontinum daratan-laut: Mengembangkan solusi ilmiah untuk mengatasi dampak pencemaran dari darat hingga ke laut dalam.
- Ekosistem laut dalam & ancaman yang muncul: Meneliti dan melindungi keanekaragaman hayati di laut dalam yang semakin rentan.
- Produksi pangan akuatik yang berkelanjutan: Mendorong inovasi dalam produksi pangan berbasis perairan tanpa merusak lingkungan.
- Rencana Kelautan Berkelanjutan berbasis bukti: Merancang kebijakan kelautan menggunakan data ilmiah yang dapat diandalkan.
- Ekonomi kelautan yang berkelanjutan dan tangguh terhadap iklim: Mengintegrasikan strategi ekonomi biru yang adaptif terhadap perubahan iklim.
- Kebijakan untuk mengatur inisiatif penghapusan karbon dioksida laut: Mengembangkan kebijakan dan teknologi untuk mitigasi karbon di lautan.
- Alat pendukung keputusan untuk ketahanan pesisir: Meningkatkan perlindungan wilayah pesisir melalui perangkat ilmiah dan teknologi modern.
- Instrumen keuangan, kebijakan, dan model untuk investasi ilmu kelautan: Mempercepat investasi dalam riset kelautan melalui pendekatan inovatif.
- Penelitian ilmu sosial dan literasi kelautan tentang hubungan manusia-laut: Memahami dinamika sosial terkait ekosistem laut untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan.
- Kesehatan laut dan kesehatan manusia: Mengeksplorasi hubungan erat antara kondisi laut dan kesejahteraan manusia.
Kuliah tamu ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya yang antusias mendalami materi yang disampaikan oleh narasumber. Vidar Helgesen menekankan bahwa inisiatif Dekade Ilmu Kelautan PBB menjadi landasan penting untuk menjawab tantangan global secara kolaboratif.
Melalui kuliah tamu ini, Universitas Syiah Kuala menunjukkan komitmennya untuk menjadi bagian dari inisiatif global dalam pengembangan ilmu pengetahuan kelautan. Acara ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk lebih berkontribusi dalam pengelolaan dan pelestarian ekosistem laut demi keberlanjutan masa depan.
No responses yet