Aceh, 11 September 2024 – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara kembali mempertandingkan cabang olahraga selam, baik selam kolam maupun selam laut. Selam kolam akan berlangsung pada 11-13 September 2024, sementara selam laut pada 16-19 September 2024. Sebelumnya, cabang olahraga ini juga dipertandingkan pada PON XX Papua.

Dalam PON XXI kali ini, dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan (tendik) dari Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala turut berpartisipasi aktif dalam berbagai peran penting. Dosen dan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kelautan, yaitu Maria Ulfah, S. Kel., M. Si, dan M. Febrian Nugroho, bertindak sebagai wasit pada cabang olahraga selam kolam dan laut. Partisipasi ini menunjukkan bahwa para akademisi tidak hanya berkontribusi melalui keilmuan di ruang kelas, tetapi juga melalui keterampilan teknis di lapangan.

Dosen dan mahasiswa yang bertugas sebagai wasit ini telah memiliki lisensi selam nasional serta pengalaman sebagai atlet dalam berbagai kompetisi selam kolam dan laut. Mereka juga mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pada 4-5 September 2024, guna memperkuat pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga siap menjalankan tugas sebagai wasit selama PON XXI Aceh-Sumut.

Pertandingan selam di PON XXI mencakup berbagai nomor lomba, baik untuk kategori putra maupun putri. Beberapa nomor yang dipertandingkan pada cabang selam kolam antara lain: 50 meter bifin, 100 meter bifin, 200 meter bifin, 400 meter bifin, serta 4×100 meter bifin, surface, dan upnea. Untuk kategori putri, terdapat tambahan nomor 400 meter surface dan 800 meter surface. Sementara itu, pada cabang selam laut, kategori yang dipertandingkan adalah M-course, 300 meter finswimming, dan 5 point course, yang diikuti oleh atlet putra dan putri.

Kehadiran wasit dalam jumlah cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga keadilan dan keselamatan para atlet. Wasit harus memiliki keahlian dalam mengamati teknik selam, kecepatan, ketepatan waktu, dan memastikan jalannya pertandingan sesuai regulasi yang ada.

Maria Ulfah, M. Si, Dosen Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan, mengatakan, “Keterlibatan sebagai wasit selam adalah kesempatan untuk mengintegrasikan teori yang kami ajarkan di kelas dengan pengalaman nyata di lapangan. Ini juga menjadi ajang belajar bersama mahasiswa kami.” M. Febrian Nugroho, mahasiswa Prodi Ilmu Kelautan yang juga bertugas sebagai wasit, menambahkan, “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Menjadi wasit di ajang nasional seperti PON adalah kesempatan langka yang tidak hanya menambah wawasan saya dalam dunia olahraga selam, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab.”

Tak hanya itu, tendik dari Fakultas Kelautan dan Perikanan juga terlibat dalam kepanitiaan di cabang olahraga lainnya. Mukhlis, S. Kel., bertugas sebagai Sekretaris Panitia Inti pada cabang olahraga Shorinji Kempo, sementara Riyan Maulana, M. Pd., berperan sebagai pengatur skor (scores) pada cabang olahraga panahan. Keterlibatan ini mencerminkan peran penting seluruh elemen fakultas, baik dosen, mahasiswa, maupun tenaga kependidikan, dalam menyukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Keterlibatan dosen, mahasiswa, dan tendik dari Fakultas Kelautan dan Perikanan di PON Aceh-Sumut 2024 ini diharapkan memberikan dampak positif, baik bagi dunia akademis maupun olahraga. Dari sisi akademis, pengalaman ini akan meningkatkan mutu pembelajaran di kampus karena dosen dan mahasiswa memperoleh pengalaman langsung yang dapat mereka bagikan di perkuliahan. Dari sisi olahraga, kehadiran tenaga profesional yang terlatih dan berkompeten sangat diperlukan untuk menjaga kualitas dan sportivitas pertandingan.

Partisipasi ini menjadi bukti bahwa kontribusi akademisi dan tenaga kependidikan tidak terbatas hanya di ruang kelas atau administrasi, tetapi juga di lapangan. Kompetensi dan keterampilan dalam olahraga tidak hanya diperlukan oleh atlet, tetapi juga oleh para wasit dan tenaga pendukung yang menjaga integritas dan sportivitas olahraga.